Mafindo Bengkulu Menggelar Program Tular Nalar 3.0 Akademi Digital Lansia

Acara Tular Nalar 3.0 Akademi Digital Lansia, Kamis (05/90/2024) pukul 09:00 WIB (Photo : Danie)

IndonesiaInteraktif.com, Bengkulu -- Ringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi) bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bengkulu menggelar program Tular Nalar 3.0 Akademi Digital Lansia, Kamis (05/90/2024) pukul 09:00 WIB.

Lansia menjadi bagian dalam acara kegiatan Akademi Digital Lansia. Yang turut serta dalam acara ini terdiri dari berbagi organisasi yang berada di Bengkulu. Melihat antusias peserta yang mengikuti acara ini tinggi yang mana acara tersbu. kegiatan diseleng garakan oleh Jaringan Pegiat Literasi Digital (JAPELIDI) dan Mafindo bengkulu. Acara tersebut dibuka langsung oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang didampingi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri.

Dimana Dr. Lisa Adhrianti, M.Si., merupakan ketua dari JAPELIDI Bengkulu. Mengucapkan terima kasih yang sebesarnya terhadap peserta yang telah turut hadir, untuk pemerintaha provinsi bengkulu terikasi yang sebesarnya atas dukungan yang diberikan kepada kami.


”Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan terhadap lansia. Dimana biar lebih bijak menggunakan teknologi digital yang marak sekarang, kemajuan dunia era sekarang yang serba digital yang banyak terjadi kejahatan siber serta penipuan online dan informasi palsu yang beredar”

Program Tular Nalar yang diinisiasi oleh Mafindo, Love Frankie, dan didukung oleh Google.org telah berlangsung selama tiga tahun. Saat ini meraka memiliki program fokus terhadap lansia serta generasi muda,agar memiliki pemahaman yang lebih baik tentang berbagai bentuk penipuan yang berbasis digital.

Menurut Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, menjelaskan bahwa di era digital sekarang literasi digital menjadi hal yang sangat penting terutama  bagi lansia.

Serta  mengatakan bahwa salah satu tantangan terbesar adalah penyebaran informasi palsu yang mana dapat menimbulkan keresahan kepada masyarakat.  Akan lebi baik jika kita mandapat informasi kita terlebi dahulu memeriksa fakta sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi.

“Sekarang  telepon genggam dan internet  telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari setiap orang akan tetapi juga perlu penggunaannya membutuhkan kehati-hatian agar kita tidak terjebak dalam penipuan digital dan berita hoaks,” ucapanya.

Penulis : Danie Setiawan, SH, MH

Editor : Adv. Rindu Gita Tanzia Pinem, SH, MH CPM. CPA