Indonesia terus berkembang dan maju. Sebuah negara yang memanjang di hamparan khatulistiwa. Walaupun terdiri dari berbagai suku, bangsa dan agama, Indonesia bisa bersatu bahkan menjadi contoh bagi dunia. (Foto: Google.com)
Tiada lagi negeri seindah persada Nusantara. Hutan rimba menghijau tempat bersemayam burung margasatwa. Gunung api yang tinggi megah menambah semarak persadaku. Lembah ngarai dan sungai sungai mengukir keindahan abadi. Tanah pusaka aku pun dilahirkan disana.
Penduduknya gagah tampan cantik molek tiada bandingnya. Terkenal manis budi bahasanya lemah lembut perangainya. Mereka saling menghomati saling menghargai hak asasi. Mereka bernaung di bawah pusaka Garuda Pancasila. Dan Sang Saka Merah Putih lambang Indonesia. (…. Nusantara, A. Riyanto).
Indonesia yang besar karena bersatu. Walaupun berasal dari berbagai suku, bangsa dan agama tetap bersatu (Foto: Google.com)
Indonesiainteraktif.com, Nusantara -- Sebuah maha karya yang digagas oleh Presiden Joko Widodo itu bernama Nusantara. Nusantara adalah ibukota baru Indonesia yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur. Etimologi kata “nusantara” berasal dari dua bahasa Sansekerta, yaitu “nusa” yang berarti pulau dan “antara” yang berarti di antara. Menurut banyak ilmuan Indonesia, kata Nusantara pertama bukan berasal dari Patih Gajah Mada, melainkan dari Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari.
Pada 2019 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan letak ibu kota baru Indonesia. Ibu kota akan dipindah ke dua kabupaten di Kalimantan Timur, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Ibu kota negara baru paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," ujar Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Batas-batas wilayahnya yaitu:
• Di Selatan berbatasan dengan Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Teluk Balikpapan; Kecamatan Balikpapan Barat; Kecamatan Balikpapan Utara; dan Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan.
• Di Barat berbatasan dengan Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara; dan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
• Di Utara berbatasan dengan Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Loa Janan, dan Kecamatan Sanga-Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara; serta
• Di Timur berbatasan dengan Selat Makassar.
Letak Ibu Kota Baru Indonesia Bakal Dipimpin Kepala Otorita
Ibu Kota Baru Nusantara rencananya akan dipimpin oleh kepala otorita. Presiden Jokowi akan menunjuk secara langsung Kepala otorita yang harus memiliki sejumlah kriteria.
"Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek," kata Jokowi.
Letak Ibu Kota baru Indonesia kini telah diketahui. Bersamaan dengan itu, Istana Negara jadi salah satu kantor pemerintahan yang akan pindah di awal, yakni pada 2024.
Istana Negara Akan Pindah di Letak Ibu Kota Baru Indonesia 2024
Pada 2024 mendatang, Istana Negara akan jadi salah satu kantor pemerintahan yang pertama kali pindah ke IKN. Selain itu, ada empat Kementerian lainnya akan pindah ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, yaitu:
• Kementerian Dalam Negeri
• Kementerian Luar Negeri
• Kementerian Pertahanan
• Kementerian Sekretariat Negara
Pembangunan di Letak Ibu Kota Baru Indonesia Tak Sebentar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan proses pembangunan 'Nusantara' memakan waktu yang tak singkat. Setidak-tidaknya, menurut Jokowi, butuh waktu 15-20 tahun untuk selesai sepenuhnya.
Soal kemungkinan pembangunan IKN dihentikan pemimpin selanjutnya, Jokowi tak khawatir. Dia mengatakan pembangunan IKN sudah menjadi amanat undang-undang, sehingga tak seharusnya dihentikan.
"Dan itu sudah disepakati oleh delapan fraksi di DPR. Artinya, suara mayoritas kekuatan politik di DPR menghendaki perpindahan ibu kota negara," ujar Jokowi saat bertemu dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Titik Nol Indonesia di Kalimantan Timur (Foto: Google.com)
Reporter :
Dr. Ir. H. Herawansyah, S.Ars., M.Sc., MT., IAI., adalah Journalist, Doctor of Philosophy in Social and Political Science, Airlangga University, Surabaya. Expert in Political Science, Political Communication and Social Media.
Editor :
Adv. Rindu Gita Tanzia Pinem, SH., MH - Journalist, Bachelor of Law and Master of Law, Bengkulu University, Bengkulu.