Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bengkulu Mendatangkan Bawang Merah

Toko pangan ‘Ado Galo’ ini dibuka untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kota Bengkulu sekaligus sebagai salah satu upaya dari pemerintah dalam menekan inflasi di Kota Bengkulu (Photo : Arista)

IndonesiaInteraktif.com, Bengkulu -- Menyiasati naiknya harga bawang merah di pasaran. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bengkulu mendatangkan bawang merah dari kabupaten tetangga dan dijual dengan harga terjangkau di toko pangan ‘Ado Galo’ Pasar Minggu.

Selain itu, TPID juga menjual bawang merah diberbagai kecamatan sesuai jadwal yang telah ditentukan dari pihak kecamatan. Jadi masyarakat tak perlu risau karena pemerintah hadir memberi solusi di tengah naiknya harga bawang merah.

Berdasarkan info terbaru harga bawang merah tinggi karena stok berkurang akibat cuaca ekstrem di wilayah penghasil bawang. Di Lampung, harga bawang merah melonjak menjadi Rp70 ribu/kg.

“Di toko pangan ado galo kita sediakan bawang merah dengan harga Rp55 ribu/kg, ini cukup terjangkau. Selain itu, kita juga mendatangi berbagai kecamatan dan menjualnya disana, ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar,” jelas Kabag Ekonomi Setda Kota Bengkulu Dadi Hartono, Kamis (2/5).

Dijelaskan kembali oleh Dadi, toko pangan ‘Ado Galo’ ini merupakan hasil kolaborasi Pemkot Bengkulu dengan Bank Indonesia, Bulog, Bank Bengkulu, dan Baznas.

Toko pangan ‘Ado Galo’ ini dibuka untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kota Bengkulu sekaligus sebagai salah satu upaya dari pemerintah dalam menekan inflasi di Kota Bengkulu.

Selain itu, toko pangan ‘Ado Galo’ juga didirikan tidak hanya sebagai solusi terhadap tantangan pengendalian inflasi, namun juga untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Kota Bengkulu. Hal ini melalui beberapa kegiatan seperti, literasi keuangan, layanan kesehatan, dan program sosial.

“Pada intinya, kita (TPID) melakukan aksi nyata di lapangan untuk mengendalikan inflasi. Mulai dari operasi pasar, memantau harga pangan dan hal lainnya,” jelasnya.

Kemudian, dirinya mengimbau agar masyarakat tak ‘panic buying’. Masyarakat diminta membeli bahan pokok sesuai kebutuhan dan tidak menimbunnya. Sebab, pemerintah akan menjamin ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat.

Penulis : Arista

Editor : Adv. Rindu Gita Tanzia Pinem, S.H., M.H. CPM