Mahasiswa asal Kota Bengkulu berinisial MFH, berumur 21 tahun yang diduga gantung diri di lapangan tembak Kota Semarang, ternyata anak dosen Universitas Islam Negeri Bengkulu dan anak mantan dosen Universitas Negeri Bengkulu (Foto: Hendro Susilo)
Indonesiainteraktif.com, Semarang -- Seorang mahasiswa asal Kota Bengkulu yang kuliah di Universitas Diponegoro (UNDIP) Kota Semarang, Jawa Tengah, berinisial MFH, ditemukan tewas secara tragis, diduga gantung diri di Lapangan Tembak Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Jum’at (11/8/2023).
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, mahasiswa tersebut masih mengenakan jas almater kuning, bercelana training dan bersepatu kets.
Kapolsek Tembalang, Kompol Wahdah Maulidiawati, mengatakan korban diketahui berinisial MFH (21 tahun), asal Kelurahan Pasar Melintang, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Korban tersebut merupakan anak dari Dr. Elektison Somi, SH., MH, mantan dosen Fakultas Hukum Universitas Bengkulu dan Detti Lismayanti, dosen Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno yang rencananya pada Selasa (15/8/2023) akan di wisuda di Semarang.
Korban adalah anak yang pintar dan baik. Korban ditemukan pada pukul 14.00 WIB di Lapangan Tembak semarang dalam keadaan tergantung.
“Penemuan mahasiswa yang gantung diri di Lapangan Tembak Semarang, diketahui seorang warga yang sedang menggembala sapi. Untuk kronologi, seorang warga yang sedang menggembala sapi di area lapangan tembak, melihat sesuatu seperti orang yang tergantung di pojok bangunan barak," kata Kompol Wahdah.
Setelah melihat seseorang tergantung, kemudian saksi memberitahukan kepada warga, yang kemudian melaporkan ke Polsek Gembalang. Usai mendapat laporan kejadian, pihaknya menghubungi Inafis Polrestabes Semarang. Hasil pemeriksaan, tak ada tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Benar, korban mahasiswa. Tidak ada tanda tanda kekerasan," lanjutnya.
Usai dilakukan pemeriksaan, jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke kamar mayat RSUP Dokter Kariadi Semarang.
"Kami bawa jenasah korban ke RS Kariadi sambil menunggu keluarga korban," tutup Kompol Wahdah.
Selamat jalan Farhan, semoga Allah memaafkan kekhilafanmu, dan tentunya semoga Allah memberikan tempat terbaik bagimu.
Reporter : Hendro Susilo
Editor : Adv Rindu Gita Tanzia Pinem, SH., MH.