Kantor Bahasa Bengkulu Sediakan Pojok Baca di Area Bandara Fatmawati Soekarno

Kepala KBP Bengkulu melaksanakan audiensi dengan Executive General Manager Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu terkait rencana pengembangan program pembinaan Bahasa Indonesia dan literasi di area Bandara, Selasa (31/01/2023). (Foto: Tiara)

Indonesiainteraktif.com, Bengkulu -- Kepala Kantor Bahasa Provinsi (KBP) Bengkulu melaksanakan audiensi dengan Executive General Manager Bandara Fatmawati Soekarno (Fatsoe) Bengkulu terkait rencana pengembangan program pembinaan Bahasa Indonesia dan literasi di area Bandara, Selasa (31/01/2023).

Dalam audiensi ini, Kepala Kantor Bahasa, Dwi Laily Sukmawati, menyampaikan bahwa Bandara adalah salah satu ranah publik yang setiap hari dikunjungi oleh orang yang memerlukan jasa transportasi penerbangan. 

Apalagi menurutnya orang yang memerlukan jasa penerbangan ini juga beragam tingkatan sosialnya, mulai dari masyarakat umum sampai kepada pejabat negara, bahkan termasuk orang asing, baik sebagai pelancong maupun tenaga kerja asing.

“Perlu adanya kolaborasi lembaga antarkedua lembaga sebagai bentuk inovasi kinerja lembaga dengan mengedepankan asas saling menguntungkan," terang Kepala Kantor Bahasa Dwi Laily Sukmawati.

Kemudian Lely juga menjelaskan tentang tugas dan fungsi Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu secara menyeluruh. Di mana Kantor Bahasa adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang ada di daerah dengan tugas pokok melakukan perlindungan, pembinaan, dan pengembangan bahasa Indonesia dan daerah.

"Berkaitan dengan tugas pokok ini, terdapat program unggulan Kantor Bahasa tahun ini, yaitu Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), internasionalisasi bahasa Indonesia, dan literasi. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dengan pihak Bandara seperti pengadaan pojok baca di ruang tunggu serta pembinaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di wilayah Bandara," ungkapnya.

Pimpinan Cabang PT Angkasa Pura II di Bengkulu, Ngatimin K Murtono, menyambut baik rencana kolaborasi program ini terutama untuk program literasi.

“Kami berjanji akan menyediakan tempat untuk membuat sudut baca di area ruang tunggu Bandara, tetapi dengan mekanisme yang mengikut pada aturan Bandara bahwa tidak semua orang bebas keluar masuk ke Bandara, apalagi ruang tunggu kecuali mempunyai kartu identitas yang telah divalidasi oleh pihak bandara,” ujar Ngatimin.

Ngatimin menambahkan bahwa Kantor Bahasa harus menyediakan sendiri komponen-komponen yang diperlukan untuk mengisi pojok baca tersebut seperti bahan bacaan, rak buku, dan komponen pendukung lainnya. (TRA)