Indonesiainteraktif.com , Bengkulu -- Pengembangan dan pelestarian budaya di Bengkulu menjadi sorotan utama diskusi dalam acara Bengkulu Talkshow pada Selasa (04/07/2023) yang berlokasi di Kawasan Kota Tuo Pasar Bengkulu. Pada acara tersebut kedatangan 4 narasumber, Novy Aryansyah, Ketua Asosiasi Penggiat Seniman Bengkulu yang akrab dipanggil uncu, serta H. Suharto, S.E., MBA, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu. Pada kesempatan tersebut, juga turut hadir Mahyudin, Lurah Pasar Bengkulu, dan Hamli Firzon, S.Sn, Sub.Koordinator Cagar Budaya dan Permuseuman Bengkulu.
Dalam upaya untuk mengembangkan dan melestarikan kekayaan budaya di Bengkulu, langkah-langkah penting telah diambil oleh pemerintah dan berbagai pihak yang terkait. Contohnya di Kota Bengkulu telah memiliki sekitar 40 sanggar aktif tapi masih minim perhatian akan fasilitas dan peralatannya.
"Sebenarnya seniman ini dari dulu sudah berkolaborasi dengan pemerintah daerah, tapi dari 45 sekian anggota dewan, baru nampak pak Suharto yang peduli terhadap pengembangan dan pelestarian budaya di Kota Bengkulu. Kami sangat bersyukur akan hal itu, tapi yang namanya seniman mau ada event atau tidak, tiap hari selalu show up karya-karya. Terkadang saat ada event, tiap sanggar itu selalu saling pinjam dalam hal peralatan", ujar Novy Aryansyah, Ketua Asosiasi Penggiat Seniman Bengkulu.
Hal demikian tentu membuat tiap sanggar menjadi tidak fokus dan tidak maksimal dalam mengembangkan budaya di bengkulu. Melihat kondisi seperti itu, Suharto bisa memberikan fasilitas terbaik sesuai dengan semua permintaan pelaku seniman di Bengkulu.
"Kita tidak boleh menyalahkan pihak A, pihak B, maupun pihak C. Pengembangan dan Pelestarian Budaya di Bengkulu adalah tanggungjawab kita bersama, kalau pelaku seniman ada kendala dalam hal tertentu segera ajukan proposal sesuai prosedur mekanisme yang berlaku. Tentunya rincian-rincian yang ada di proposal itu dibuat dan dapat dipertanggungjawabkan", tegas H.Suharto, S.E., MBA, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu.
Mahyudin, Lurah Pasar Bengkulu menambahkan bahwa Kawasan Kota Tuo Pasar Bengkulu bisa menjadi salah satu tempat diselenggarakan event budaya Bengkulu. Tempat itu terbuka untuk siapa saja yang akan mengadakan acara tertentu.
Pengembangan dan pelestarian budaya Bengkulu bukan hanya tentang melestarikan warisan masa lalu, tetapi juga tentang membangun identitas yang kuat bagi masyarakat Bengkulu. Dengan menghormati dan mempromosikan kekayaan budaya mereka, masyarakat Bengkulu berharap dapat mewariskan nilai-nilai dan tradisi budaya ini kepada generasi mendatang, serta menghasilkan manfaat ekonomi melalui sektor pariwisata.
Dengan upaya yang terus dilakukan dalam pengembangan dan pelestarian budaya Bengkulu, diharapkan bahwa provinsi ini akan terus menjadi tujuan yang menarik bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa.
Penulis : Andre
Editor : Daddy