Munas XI KAHMI di Palu, Sulawesi Tengah, dibuka oleh Wakil Presiden, Ma’ruf Amirn), Sabtu (26/11/2022), (Foto : Mahendra)
Indonesiainteraktif.com, Palu -- Kehadiran Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebagai salah satu pembicata pada Musyawarah Nasional (Munas) XI KAHMI di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (26/11/2022), memiliki daya tarik tersendiri bagi peserta Munas. Saat memasuki lokasi Munas terdengar teriakan yang saling bersahutan “Prabowo Presiden, Prabowo Presiden”.
Dalam pidatonya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan bahwa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah salah satu organisasi terbesar yang ada di Indonesia. Prabowo pun menyangka banyak anggota HMI yang tergabung Partai Gerindra.
“HMI itu ada di semua partai. Gila, gue baru sadar, di Gerindra saja sekitar 40 persen,” kata Prabowo, saat hadiri seminar Musyawarah Nasional (Munas) XI KAHMI di Sriti Convention Hall, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (26/11/2022).
Di parlemen, kata Prabowo, terdapat sembilan partai. Akan tetapi, dia merasa kaukus HMI yang paling besar.
“Fraksi HMI yang paling besar Saudara-saudara,” ujar Prabowo.
Oleh karena itulah Prabowo sangat menghormati dan menghargai HMI dan memutuskan untuk terbang dari Jakarta menuju Palu guna menjadi pembicara.
“Jadi walaupun gue capek, diundang ke Palu, gue terbang deh. Gak ada urusan, bener gak? Mau gue dikasih setengah jam aja gue muncul di sini tidak apa-apa,” kata Prabowo.
Dalam acara itu, Prabowo memaparkan materi berkenaan dengan persatuan. Dia mengatakan para pemimpin saat ini harus bersatu dan saling merangkul untuk merawat bangsa dan menghadapi tantangan dunia.
“Kita tidak boleh pecah saudara-saudara. Siapa yang jadi presiden, gubernur tidak masalah yang penting bekerja untuk rakyat Indonesia,” pungkas Prabowo.
Statemen Prabowo di akhir pidatonya sangat membuat bangga dan benar-benar terbukti ucapan Gusdur (Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI) tentang keikhlasan Prabowo.
“Kalau orang yang paling iIkhlas kepada rakyat Indonesia itu Prabowo,” kata Presiden Republik Indonesia ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. (MHD/HRX).
Editor : Dr. Ir. H. Herawansyah, S.Ars., M.Sc., MT, IAI.